KECENDERUNGAN SISWA SMANSA MEMBAWA BEKAL
Diajukan Untuk Tugas Karya Ilmiah Bahasa Indonesia
Disusun oleh:
Aulia Rahma Yanti
Faradiva Dwinta
Nadya Putri
Pelangi Helia Puteri
Kelas: XI IPA 1
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1
Kota Padang
Tahun Ajaran 2010-2011
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Ilmiah “Kecenderungan Siswa Smansa Membawa Bekal”
SMA Negeri 1 Padang
Di : Padang
Tanggal: 12 Januari 2011
Mengetahui,
Guru Bahasa Indonesia
Dra. Nailul Muna
NIP. 123 456 789
ABSTRAK
Penelitian tentang “Kecenderungan Siswa SMANSA Membawa Bekal” bertujuan untuk mengetahui nilai perbandingan siswa yang biasa membawa bekal dengan yang ridak biasa , menemukan solusi yang baik bagi siswa yang tidak membawa bekal serta menghapuskan pandangan buruk tentang membawa bekal.
Penelitian ini dilakukan dengan cara pembagian angket kepada siswa SMA N 1 padang, yang jumlahnya sekitar 700 orang siswa, kami memilih tiga kelas yang masing-masing memiliki murid sebanyak 32, 33 dan 25 orang.Dari 90 orang siswa, 61 orang biasa membawa bekal sementara 29 orang siswa lainnya tidak.
Berdasarkan kenyataan yang diperoleh dari hasil tersebut, ada kesadaran siswa SMAN 1 Padang untuk membawa bekal sendiri dari rumah sehingga makanan mereka terjamin.
KATA PENGANTAR
Berdasarkan kenyataan yang diperoleh dari hasil tersebut, ada kesadaran siswa SMAN 1 Padang untuk membawa bekal sendiri dari rumah sehingga makanan mereka terjamin.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan kepada Allah SWT yang masih memberi kami waktu dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini merupakan tugas Bahasa Indonesia kelas XI semester 1. Kami memilih topik “Kecenderungan Siswa Smansa Membawa Bekal” karena selain dekat dengan kehidupan seorang pelajar, juga bermanfaat jika diteliti, untuk menghilangkan anggapan buruk bahwa siswa SMA yang membawa bekal itu manja seperti siswa SD.
Ucapan terimakasih tak lupa kami sampaikan kepada guru Bahasa Indonesia kami, Ibu Nailul Muna, yang telah membimbing, serta memberikan berbagai macam masukan, kritik dan saran sehingga karya ilmiah ini dapat selesai.
Padang, 12 Januari 2011
Penulis
DAFTAR ISI
I. Pembuka
Lembar Pengesahan .................................................................................... 2
Abstrak ……………………………………………………………………………………………………. 3
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………. 4
Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………. 5
II. Inti
a. Pendahuluan ……………………………………………………………………………………….. 6
b. Analisis dan Pembahasan ……………………………………………………………………… 10
c. Penutup .……………………………………………………………………………………………… 11
III. Penutup
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………………….. 12
Riwayat Hidup Penulis ……………………………………………………………………………….. 13
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Membawa bekal adalah kebiasaan yang umum di kalangan pelajar. Hal itu disebabkan karena pelajar tak kalah sibuknya dengan pegawai kantoran. Dari pagi sampai siang mereka harus sekolah dan sorenya dilanjutkan dengan berbagai kursus. Bagi pelajar yang tidak bisa bolak-balik ke rumah, membawa bekal adalah solusi yang tepat dan hemat sehingga mereka tidak perlu menghabiskan uang jajan.
Namun ada pandangan bahwa membawa bekal adalah kebiasaan manja. Siswa-siswa yang membawa bekal adalah siswa mami yang selalu disedian segala barang yang dibutuhkan. Ada juga anggapan bahwa membawa bekal adalah suatu bentuk feminisme, karena kotak-kotak bekal yang digunakan biasanya memiliki motif yang manis.
Pandangan-pandangan tersebut jelas salah, namun banyak siswa yang termakan pandangan itu. Akibatnya mereka tidak mau membawa bekal karena takut ditertawakan teman-temannya. Padahal dengan membawa bekal, seorang pelajar telah menghemat waktu dan uang karena tidak perlu repot-repot mencari tempat yang menjual makanan.
- Masalah
- Apakah semua siswa smansa biasa membawa bekal?
- Berapa banyak siswa smansa yang biasa membawa bekal?
- Mengapa mereka memilih untuk membawa bekal?
- Mengapa ada siswa yang tidak biasa membawa bekal?
- Apa solusi untuk siswa yang tidak membawa bekal?
- Tujuan
- Mengetahui nilai perbandingan siswa yang biasa membawa bekal dengan yang tidak biasa
- Menemukan solusi yang baik bagi siswa tidak membawa bekal
- Menghapuskan pandangan buruk tentang membawa bekal
- Hipotesis
Siswa-siswi SMA Negeri 1 Padang membawa bekal ke sekolah diduga disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya sebagai berikut:
− Faktor ekonomi
− Dengan membawa bekal dari rumah, siswa-siswa SMA Negeri 1 Padang telah berhasil menyisipkan uang sakunya di hari itu, dimana seharusnya ia membelikannya dengan makanan yang tersedia di kafetaria SMA Negeri 1 Padang. Dengan menimbang harga makanan/minuman yang dijual di kafetaria SMA Negeri 1 Padang lumayan mahal, maka jauh akan lebih baik bagi siswa-siswi untuk membawa bekal dari rumah. Selain itu, dengan harganya yang demikian, jumlah makanan pun kebanyakan belum dapat memuaskan perut siswa-siswi. Sehingga alternatif membawa bekal banyak digunakan oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Padang.
− Faktor kesehatan
Higienis atau tidaknya suatu makanan tentu hanya diketahui oleh si pembuat. Diduga, untuk sebagian kasus, alasan menanyakan higienis atau tidaknya makanan yang disediakan di kafetaria menjadi salah satu faktor banyaknya siswa-siswi yang memilih untuk membawa bekal dari rumah, dimana kehigienisan makanan sangat terjamin.
− Faktor Dorongan
Adanya dorongan/suruhan/himbauan dari pihak sekolah kepada para murid untuk tidak segan membawa bekal ke sekolah. Himbauan semacam ini cukup sering diperdengarkan, terlebih beberapa waktu setelah kepindahan kami ke lokasi yang baru, yaitu Kampus Belanti SMA Negeri 1 Padang.
− Faktor lain
Kami berhipotesis bahwa ada sebagian siswa/i yang menjadi semacam pelopor untuk membawa bekal ke sekolah. Mereka, secara tidak langsung, mengetuk hati sebagian siswa untuk turut membawa bekal ke sekolah. Faktor ini sering kali menjadi motivasi terbesar dalam suksesnya “kegiatan membawa bekal ke sekolah”.
- Kerangka Teori
Bekal adalah sesuatu yg disediakan (spt makanan) untuk digunakan di perjalanan. Jenis Bekal yang biasanya dibawa oleh siswa-siswa SMANSA berupa nasi dan lauk lengkap, roti ataupun makanan ringan lain yang merupakan buatan rumah.
Bahaya utama dari jajanan anak usia sekolah berasal dari cemaran fisik, mikrobiologi, dan kimia, seperti pewarna tekstil. Jenis jajanan berbahaya ini meliputi makanan utama, makanan ringan, dan minuman. Mengonsumsi makanan tak sehat tak hanya membuat si kecil mudah terjangkiti penyakit, tetapi juga mengganggu kebutuhan asupan nutrisinya. Ketika nutrisi anak tak terpenuhi, maka perkembangan otaknya pun terganggu. Khususnya di usia perkembangan, yakni dari usia perkembangan, usia 3 hingga 18 tahun.
Setiap anak membutuhkan komposisi gizi seimbang, yakni karbohidrat (45-65 persen), protein (10-25 persen), lemak (30 persen), dan berbagai vitamin. Agar gizi si anak bisa terpenuhi dengan baik, diperlukan kepedulian dan bantuan dari orangtua atau wali yang bertanggung jawab terhadap si anak. Diperlukan sebuah perencanaan makan yang cerdas agar tercipta pola makan yang sehat, terkontrol, dan menyenangkan. Ia juga menyarankan agar para orangtua bisa memastikan 3J dalam menu si anak, yakni jumlah kalori sesuai kebutuhan (sesuaikan dengan berat tubuh, tinggi, dan kebutuhannya), jadwal makan yang teratur (sarapan, makan siang dan makan malam, serta makanan selingannya), juga jenis makanan dengan komposisi karbohidrat, protein, dan lemak seimbang, di samping nutrien spesifik yang terpenuhi.
Setiap anak membutuhkan komposisi gizi seimbang, yakni karbohidrat (45-65 persen), protein (10-25 persen), lemak (30 persen), dan berbagai vitamin. Agar gizi si anak bisa terpenuhi dengan baik, diperlukan kepedulian dan bantuan dari orangtua atau wali yang bertanggung jawab terhadap si anak. Diperlukan sebuah perencanaan makan yang cerdas agar tercipta pola makan yang sehat, terkontrol, dan menyenangkan. Ia juga menyarankan agar para orangtua bisa memastikan 3J dalam menu si anak, yakni jumlah kalori sesuai kebutuhan (sesuaikan dengan berat tubuh, tinggi, dan kebutuhannya), jadwal makan yang teratur (sarapan, makan siang dan makan malam, serta makanan selingannya), juga jenis makanan dengan komposisi karbohidrat, protein, dan lemak seimbang, di samping nutrien spesifik yang terpenuhi.
Makanan bekal harus sesuai dengan jadwal makanan siswa dan kebutuhan gizinya. Jika lama siswa di sekolah lebih dari 5 jam,berarti siswa ada dua kali jeda istirahat.Dari bisa dilihat jenis makanan yang harus di siapkan. Jika ada dua kali istirahat, sebaiknya disiapkan dua jenis bekal. Pada istirahat pertama cukup di berikan makanan ringan atau snack. Snack sebaiknya dibuat dari bahan yang mengandung unsur gizi lengkap, seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Contoh menunya adalah mini pizza, pastel isi telur atau kroket daging.
Pada istirahat kedua, bekali siswa dengan makanan yang cukup mengenyangkan karena biasanya sudah waktunya makan siang. Contoh menunya adalah spaghettidengan topping daging atau ikan dan sayuran, nasi goreng lengkap, macaronischotel, mie goreng ayam dan sayuran atau sandwich yang berisi daging dan sayuran. Selain semua zat gizi terpenuhi, sarat makanan bekal juga harus praktis dan mudah dalam menyediakannya. Mengingat pagi hari merupakan waktu yang pendek karena orang tua juga harus pergi bekerja.
Makanan bekal juga harus mengenyangkan. Rasa kenyang bisa dipenuhi dari unsur karbohidrat seperti nasi, kentang, roti, pasta atau mie. jangan lupa membekali siswa buah dan minuman, baik berupa air putih, susu atau jus. Ini penting agar semua kebutuhan nutrisi siswa terpenuhi.
- Metode dan Teknik Penelitian
a) Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang kami gunakan adalah penelitian korelatif. Yang di maksud dengan penelitian korelatif adalah penelitian yang menghubungkan data-data yang ada. Sesuai dengan pengertian tersebut kami menghubungkan data-data yang kami dapat antara yang satu dengan yang lain. Selain itu kami juga menghubungkan data-data yang ada dengan landasan teori yang kami gunakan. Sehingga diharapkan penelitian kami bisa menjadi penelitian yang benar dan tepat.
b) Sumber Data
Sumber data kami adalah siswa SMA N 1 Padang, yang kira-kira kami ambil sampel adalah 90 orang.
c) Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah dengan angket. Dengan angket kami dapat menyimpulkan, melalui jumlah koresponden yang menjawab pertanyaan tertentu dan membandingkan jumlah koresponden yang menjawab dengan jawaban yang berbeda pada pertanyaan yang sama. Dan setiap dari pertanyaan itu akan saling berkaitan.
d) Teknik Analisis Data
Cara kami dalam menganalisis data yang kami dapat yaitu dengan pertama-tama memastikan bahwa semua data dan landasan teori yang diperlukan telah diperoleh dengan baik. Lalu kami mulai menghitung jumlah data, setelah itu kami mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari tiap pertanyaan pada angket berdasarkan jumlah responden yang memilih. . Langkah berikutnya, sesuai dengan jenis penelitian kami, kami menghubungkan data-data yang satu dengan yang lain dan juga dengan landasan teori yang ada. Langkah terakhir, kami menuangkannya dalam karya tulis ini.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai siswa yang membawa bekal di smansa berdasarkan ruang sampel yang dimiliki.
Alternatif membawa bekal banyak digunakan oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Padang berdasarkan penelitian kami adalah sebagai berikut dari 90 orang siswa yang membawa bekal 61 diantaranya membawa bekal sedangkan 29 siswa lainnya tidak. Berdasarkan ruang sampel diatas dapat dilihat bahwa siswa siswi SMA Negeri 1 Padang kebanyakan memilih untuk membawa bekal sendiri dari rumah. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya siswa siswi yang membawa bekal memiliki berbagai alasan pendukung seperti ekonomis , higienis, dan motivasi besar dari orang tua. Dari segi ekonomi dengan membawa bekal dari rumah, siswa-siswa SMA Negeri 1 Padang telah berhasil menyisipkan uang sakunya di hari itu dan tidak perlu lagi membeli jajanan di Kafetaria SMA Negeri 1 Padang yang harga jajanannya lumayan mahal .Dengan membawa bekal dari sekolah mereka secara tidak langsung telah berhemat dan menabung sebagian uang jajan mereka untuk keperluan lainnya .Dari segi kesehatan , higienis makanan menjadi salah satu factor pendorong yang besar bagi siswa siswi untuk membawa bekal , sebab apabila siswa siswi tersebut membeli jajanan di kafetaria maka mereka tidak bisa menentukan higienis atau tidaknya jajanan dan kualitas jajanan yang disediakan , hal ini berbanding terbalik jika mereka membawa bekal dari rumah dimana faktor kesehatan dan higienis terjamin . Selain kedua faktor lain adalah dukungan besar dari orang tua dan memfasilitasi putra putrinya untuk membawa bekal juga menjadi alasan pendukung siswa siswi SMA Negeri 1 Padang untuk membawa bekal ke sekolah juga faktor social dan interaksi dengan teman temannya yang mendorong mereka untuk ikut membawa bekal sendiri ke sekolah . Dengan sendirinya membawa bekal ke sekolah sudah tidak asing lagi bahkan merupakan keharusan bagi sebagian besar siswa siswi SMA NEGERI 1 Padang.
- PENUTUP
I. Kesimpulan
Kecenderungan siswa-siswi SMA Negeri 1 Padang membawa bekal ke sekolah disebabkan oleh berbagai faktor yang mendukung dan menjadi motivasi bagi siswa-siswi. Selain itu, kesadaran yang timbul dari dalam diri sendiri juga menjadi faktor pendukung internal yang amat berpengaruh.
Membawa bekal ke sekolah sepertinya tidak membawa dampak yang buruk sedikitpun. Malahan menjadi suatu kegiatan yang amat menguntungkan bagi siswa-siswi itu sendiri. Untungnya, dari 90 sampel yang kami teliti, 61 orang menyetujui pendapat kami ini, bahwa membawa bekal sangat bermanfaat. Sedangkan hanya 29 orang saja yang belum membiasakan diri membawa bekal ke sekolah.
II. Saran
Memang sebaiknya siswa-siswi SMA Negeri 1 Padang membawa sendiri bekal dari rumah ke sekolah. Karena selain kehigienisan makanan yang dimakan menjadi sangat terjamin, siswa-siswi yang membawa bekal juga dapat menghemat uang jajannya.
DAFTAR PUSTAKA
MacKinnon, K.1986. Healthy Meal Jakarta :Gramedia.
Pudjoarinto , A.1993. Makanan sehat dan gizi seimbang. Jakarta : Depkes.
Websites dan Sumber lain :
RIWAYAT HIDUP PENULIS
-
Lampiran
Angket yang Digunakan
1) Apakah kamu biasa membawa bekal ke sekolah?
2) Apabila kamu orang yang suka membawa bekal, jenis bekal apa saja yang kamu bawa?
3) Menurut kamu membawa bekal itu penting ga?
4) Apa yang memotivasi kamu untuk membawa bekal?